Maksud dan Fungsi Itu QR Code dan Cara Membuat QR Code.
QR code adalah sebuah teknologi berbentuk kode yang memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi dengan cepat. Pelajari lebih banyak tentang apa itu kode QR, fungsi, cara kerja, cara membuat, hingga cara scan kode QR.
Apa Itu QR Code?
QR Code adalah singkatan dari “Quick Response Code” atau disebut juga dengan Kode QR. Kode QR adalah susunan barcode dua dimensi yang memuat banyak informasi yang disediakan oleh perusahaan atau penyelenggara.
Pengguna dapat memindai barcode tersebut dengan perangkat digital atau smartphone. Tujuan kode QR agar pengguna dapat mengakses informasi dengan cepat dan praktis.
Sistem kode QR pertama kali ditemukan oleh perusahaan Jepang Denso Wave—anak perusahaan Toyota pada tahun 1994. Mereka menciptakan sistem itu awalnya untuk melacak kendaraan dan suku cadang selama proses manufaktur dengan cepat dan akurat.
Mereka pun mengembangkan jenis barcode yang dapat memindai kode dari karakter kanji, kana, dan alfanumerik. Dalam perkembangannya, kode QR dapat menyimpan hingga 2089 digit atau 4289 karakter termasuk huruf, tanda baca, dan karakter spesial.
Fungsi QR Code
Fungsi kode QR agar pengguna lebih mudah, cepat, dan praktis untuk mendapat informasi yang dibutuhkan. Tidak perlu repot mengetik satu-satu di ponsel untuk membuka halaman atau aplikasi yang ingin dituju.
Cukup scan kode QR yang disediakan, pengguna sudah bisa mengakses informasi tersebut. Ini juga memudahkan operator untuk mengambil informasi dari pengguna.
Kode QR juga dapat digunakan untuk:
- Otentikasi akun online dan verifikasi detail login.
- Menyimpan kontak ke buku telepon di ponsel.
- Menukarkan kupon dengan mudah.
- Akses login atau masuk ke sebuah tempat.
- Akses WiFi dengan menyimpan detail enkripsi seperti SSID, kata sandi, dan jenis enkripsi.
- Mengirim dan menerima informasi pembayaran secara digital dan mobile banking.
- Mengantar tautan (link) langsung untuk mengunduh aplikasi di Apple App Store atau Google Play.
- Mengetahui informasi suatu produk, benda, atau bangunan dengan lengkap.
Perusahaan di Inggris bernama QR Memories bahkan membuat kode QR untuk batu nisan. Tujuannya agar siapa saja dapat memindai kode dan mendapatkan informasi tentang sejarah orang yang sudah meninggal tersebut.
Semetara Denso Wave tetap menyempurnakan desain asli kode QR. Pada tahun 2020, kode QR baru memungkinkan kamu untuk melacak produk original, mendukung tindakan anti-pemalsuan, dan perlindungan merek.
Kode QR pun semakin banyak digunakan semenjak masa pandemi COVID-19. Pengunjung di tempat umum seperti di stasiun, restoran, terminal, mall, dan lainnya harus scan QR barcode yang mengarah langsung ke aplikasi PeduliLindungi.
Gunanya untuk melacak berapa total pengunjung, memastikan pengunjung sudah vaksin COVID-19, hingga memberitahu pengunjung informasi penyebaran COVID-19 di wilayah sekitar.
Cara Kerja QR Code
Kode QR berbentuk kotak dan polanya mewakili kode biner yang dibaca untuk mengungkapkan data kode. Terdiri dari titik-titik hitam, blok hitam, dan spasi.
QR reader (smartphone kamu misalnya) dapat mengidentifikasi kode QR standar berdasarkan tiga kotak besar di luar kode QR, hingga memverifikasi bahwa semua pola itu adalah kode QR.
QR reader menganalisis kode QR dengan memecah semua pola menjadi kotak. Mengidentifikasi susunan hitam dan putih di kotak dan mengelompokan kotak-kotak itu menjadi pola yang lebih besar untuk memindai data, informasi, dan maknanya.
Bagian-Bagian QR Code
Kode QR standar dapat diidentifikasi berdasarkan 6 komponen yang terdiri dari:
1. Quiet Zone
Batas putih kosong di area luar kode QR. QR reader akan bingung menentukan apa yang ada dan tidak ada di dalam kode QR. Ini semacam batasan agar tidak ada gangguan (gambar atau tulisan) dari luar.
2. Finder Pattern
Tiga kotak hitam di pojok kiri bawah, kiri atas, dan kanan atas. QR reader membaca tiga kotak itu berarti telah menemukan kode QR dan tahu di mana batas luar kode itu berada.
3. Alignment Pattern
Kotak kecil yang berada di dekat sudut kanan bawah. Ini memastikan bahwa kode QR bisa dibaca walaupun posisinya miring.
4. Timing Pattern
Garis berbentuk L yang membentang di antara tiga kotak dalam Finder Pattern. QR Reader mengidentifikasi kotak kode satu per satu dalam keseluruhan kode. Memungkinkan tetap dapat membaca kotak kode QR yang rusak.
5. Version Information
Bidang informasi kecil terletak di dekat sel kanan atas dari Finder Pattern. Mengidentifikasi versi kode QR mana yang sedang dibaca.
6. Data Cells
Kode QR lainnya yang berisi informasi aktual, seperti URL, nomor telepon, atau pesan lainnya.
Beberapa Versi QR Code
Setidaknya ada 4 versi kode QR yang diterima secara luas. Maksudnya, dalam bentuk apa kode QR itu disimpan, yaitu berupa numerik, alfanumerik, biner, atau kanji.
Berikut ini versi QR kode:
1. Mode Numerik
Memuat informasi berupa angka desimal 0 hingga 9. Dinilai sebagai penyimpanan kode QR paling efektif karena bisa memuat hingga 7.089 karakter.
2. Mode Alfanumerik
Digital desimal 0 hingga 9, ditambah huruf besar A hingga Z, dan simbol $, %, *, +, –, ., /, dan : serta spasi. Ini memungkinkan untuk menyimpan informasi hingga 4.296 karakter.
3. Mode Byte
Berisi karakter dari rangkaian karakter ISO–8859–1. Ini memungkinkan untuk menyimpan informasi hingga 2.953 karakter.
4. Mode Kanji
karakter bita ganda dari set karakter Shift JIS dan digunakan untuk mengkodekan karakter dalam bahasa Jepang. Versi original kode QR, namun dinilai tidak efektif karena hanya menyimpan 1.817 karakter.
Extended Channel Interpretation (ECI) adalah mode Kanji kedua yang dapat menentukan rangkaian karakter kanji UTF–8. Namun, beberapa pengguna mengeluh tidak dapat membaca rangkaian karakter ini.
Ada dua versi tambahan berupa modifikasi versi QR lainnya, yaitu:
1. Structured Append Mode
Mengkodekan data di beberapa kode QR, memungkinkan hingga 16 kode QR untuk dibaca secara bersamaan.
2. Mode FNC1
Memungkinkan kode QR berfungsi sebagai barcode GS1.
Jenis-Jenis Quick Response Code
Berikut ini jenis QR code yang paling umum digunakan:
1. QR Code Statis
Berisi kode informasi yang tidak bisa diedit lagi setelah dibuat. Biasanya digunakan untuk memuat informasi seperti dokumentasi produk teknis, susunan acara, ID karyawan, dan penggunaan pribadi, atau API kode QR lainnya.
Contoh penggunaan QR code statis:
- Email: Kode QR yang memuat informasi email bisnis kamu.
- vCard: Memuat informasi yang biasanya ada di kartu nama, termasuk alamat email, nomor telepon, URL situs web, dan detail perusahaan kamu.
- Plain Text: Memuat informasi berupa tulisan hingga 300 karakter. Pesan atau informasi apapun dalam berbagai bahasa.
- Bitcoin: Memuat informasi Bitcoin atau Kripto sehingga memperlancar transaksi mata uang Kripto dengan praktis.
- WiFi: Tidak perlu ketik username dan kata sandi. Cukup dengan scan kode QR kamu bisa terhubung untuk mengakses WiFi.
Jenis kode QR statis tidak ideal untuk kampanye pemasaran karena tidak bisa melacak metrik atau mengizinkan pengeditan pembuatan konten.
2. Dynamic QR Code
Kamu bisa mengedit Kode QR Dinamis sesuai kebutuhan sehingga ini cocok untuk tujuan bisnis dan pemasaran.
Kamu memiliki akses kapan, di mana, dengan perangkat apa pemindaian dilakukan, menambahkan info kampanye, mengatur ulang pemindaian, dan mengunduh hasil sebagai laporan CSV.
Contoh penggunaan QR code dinamis:
- App Stores: Berisi informasi yang menautkan penggunaka ke beberapa app stores atau berisi instruksi untuk download mobile apps bisnis kamu.
- PDF: Berisi majalah digital, brosur, eBuku, menu, atau daftar produk kamu.
- Social Media: Share semua akun media sosial kamu. Baik itu Twitter, Snapchat, YouTube, atau Instagram sehingga pengunjung bisa follow dengan mudah.
- Kupon: Barcode agar konsumen kamu bisa mendapatkannya dengan mudah.
- Pembayaran Digital: Memuat informasi detail pembayaran secara digital.
- Business Page: Memuat informasi tentang situs website toko online, lokasi toko fisik Anda, jam buka, dan cara menemukan kamu dengan Google Maps.
Cara Membuat QR Code
Berikut ini cara membuat kode QR:
- Tentukan tujuannya, apakah untuk mengakses informasi toko, WiFi, menu restoran, kupon, dan lainnya.
- Kamu bisa membuat kode QR secara online dan gratis dengan aplikasi QR Code Generator, QR Code API, atau Bulk Generation Services (untuk barcode yang banyak). Ikuti panduan membuat barcode di aplikasi tersebut.
Cara Scan QR Code
Teknologi smartphone dan tablet terbaru dilengkapi dengan QR reader di dalam fitur ponsel. Ini terpasang di kamera ponsel atau kamu dapat instal aplikasi tertentu untuk membaca kode QR terlebih dulu.
Berikut ini cara scan kode QR:
- Buka aplikasi QR reader di smartphone kamu.
- Arahkan layar smartphone ke kode QR.
- Informasi akan keluar di layar smartphone.
Cara lain adalah kamu masuk ke dalam aplikasi yang ingin dituju, contohnya aplikasi PeduliLindungi. Klik ‘Scan QR Code’ dan arahkan smartphone ke kode QR. Kamu akan masuk ke laman selanjutnya, ikut petunjuk.
Apakah QR Code Aman?
Mengingat kode QR berisi dan mengirim informasi, banyak pihak yang khawatir dan bertanya apakah informasi pribadi pengguna juga bisa dicuri selama proses memindai data itu.
Cyber crime bisa terjadi saat hacker membuat kode QR dengan menyematkan URL berbahaya yang berisi malware atau virus ke dalam kode QR sehingga dapat mengekstrak data dari smartphone kamu, atau mengarahkan kamu ke situs phishing.
Pada kode QR yang dibuat oleh pihak atau perusahaan resmi tidak dapat diretas karena kode QR terbentuk sesuai dengan tujuan kode QR.
Software yang menyediakan layanan pembuatan kode QR juga tidak dapat mengumpulkan informasi pribadi pengguna.
Jadi, kode QR itu aman digunakan hanya bila kamu memindai kode QR dari tempat resmi. Jangan sampai kamu asal scan barcode QR dari tempat asing karena mungkin itu kode QR buatan orang jahat untuk menipu atau menyalahgunakan informasi pribadi kamu.
Itulah pembahasan lengkap tentang fungsi QR code, cara membuat, cara scan, dan semua jenis-jenis. Ini adalah sebuah teknologi untuk memudahkan pengguna dan operator dalam memberi dan mendapatkan informasi secara digital.
http://ackmal92.blogspot.com